Senin, 30 Mei 2011

Membulatkan Invoice Amount Karna Adanya Discount Decimal


Program Accurate merupakan program paket yang telah jadi, kita sebagai pengguna biasanya hanya dapat menggunakannya saja tanpa bisa merubah-rubah coding yang sudah dibuat. Karna di set untuk banyak jenis perusahaan, program accurate telah menyesuaikan sistemnya dengan akuntansi umum yang ada diindonesia, dan pola perhitungannya pun telah disesuaikan dengan alat hitung yang ada di indonesia seperti kalkulator. Adakalanya suatu perusahaan menggunakan angka desimal dibelakang koma untuk pembuatan transaksi-transaksinya, sebagai contoh konsultan akan memberikan ilustrasi :

PT. Abadi Karya adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang traiding, biasanya untuk meningkatkan penjualan PT. Abadi Karya mengadakan discount penjualan pada saat-saat tertentu, dan discountnya pun beragam jenis, ada discount yang langsung globalnya dan ada juga discount bertingkat. Umumnya tidak akan terjadi masalah pada apappun jenis discountnya, tetapi untuk discount yang menggunakan angka desimal dibelakang koma, tentunya nilai yang didapat pun sudah pasti ada angka desimal dibelakang koma juga. Misal PT. Abadi Karya menjual barang dagangannya seharga Rp. 15.000,- karna ada promo PT tersebut mengadakan discount sebesar 5,25%, sehingga Rp. 15.000 – 5,25% = Rp. 14.212,50,- tetapi PT. Abadi Karya menginginkan total nilainya dibulatkan menjadi Rp. 14.212,50,- nah.. anda jangan khawatir, karna konsultan akan memberikan anda trick simplenya untuk permasalahan tersebut didalam program accurate. Berikut langkah-langkahnya :

1. Buat Sales Invoice dengan menambahkan simbol +# dan angka koma dibelakang discount

a. Pada modul sales -> sales invoice

b. Entry :

1. Header -> pilih nama customernya -> isi invoice number dan invoice date nya

2. Detail (body) -> pilih itemnya -> isi Qty -> ketik discountnya, misal 5,25. Setelah discount diisi, maka nilai akan ada angka desimal dibelakang komanya, lihat komanya berapa lalu ketikkan dibelakang discount, misalnya angka dibelakang koma adalah 0,50 pada kolom discount menjadi -> 5,25+#0,50 seperti yang terlihat pada gambar berikut :

3. Footer -> isi descriptionnya jika diperlukan

2. Cetak sales invoice

Setelah anda selesai membuat sales invoice tersebut, jika akan dicetak click tombol preview -> click tombol print (gambar print) -> ok


Nah, sekian tips & trick program accurate kali ini.. selamat mencoba

Jika anda membutuhkan konsultasi langsung, hubungi konsultan accurate kami :

Samuel : 08988240430

Atau ke kantor APS kami : 021-27970007

Mencatat Retur Penjualan Nihil Dalam Program Accurate


Terkadang didalam suatu perusahaan bisa terjadi kehilangan bukti-bukti transaksi, hal ini mungkin dikarenakan oleh pihak ekstern perusahaan yang ceroboh atau mungkin juga pihak intern perusahaan. Atau bisa juga terjadi ketidak pastian akan nomor sumber invoice dengan barang dagangan. Salah satu contoh, pada retur penjualan. Terjadi retur penjualan yang tidak diketahui nomor surat jalan ataupun nomor faktur penjualannya, nah hal ini tentu membuat pekerjaan kita jadi terhambat. Tetapi didalam program accurate, kita tidak perlu khawatir karna program accurate telah memiliki fungsi untuk hal tersebut. Berikut langkah-langkahnya :

1. Aktifkan fungsi Nihil pada preferensi dalam program accurate

Pada menu awal (bagian atas) -> setup -> preference -> sales / purchase -> aktifkan fungsi can enter any item in sales return -> ok

2. Buat Retur Penjualan pada program accurate

a. Pada modul sales -> sales return

b. Entry :

1. Header -> pilih nama customernya -> isi tanggal returnya -> isi no returnya -> pilih sales invoice number -> none / nihil -> isi descriptionnya jika perlukan

2. Body (detail) -> pilih item yang diretur -> isi Qty nya -> isi unit pricenya

3. Footer -> jika didiscount masukkan discount

3. Cetak Form Retur Penjualan melalui program accurate

Jika anda ingin mencetak Form retur penjualan nihil, setelah anda membuat nya, click tombol preview -> click tombol printer -> ok


Sekian Tips pada postingan kali ini, terus ikuti tips & trik dari kami...

Untuk info lebih lanjut, hubungi konsultan accurate kami :

Samuel : 0898240430

Atau di APS : 021 27970007

Melihat History Harga Pembelian Dan Menggunakannya Secara Cepat Didalam Program Accurate


Umumnya bagian pembelian (purchasing) didalam suatu perusahaan pasti memiliki daftar pricelist dari supplier, karna pricelist ini sangat membantu ketika bagian purchasing melakukan pembelian dengan membuat purchase order kepada supplier tersebut. Tetapi didalam program accurate anda tidak perlu repot-repot lagi untuk membuka ataupun mencari-cari daftar pricelist tersebut ketika akan membuat purchase order, karna program accurate memiliki sebuah fungsi yang dapat menyajikan daftar harga barang yang akan dibeli pada saat pembuatan purchase order, dengan catatan telah terjadi pembelian sebelumnya ke supplier yang sama.

Hal yang perlu dilakukan adalah :

1. Membuat purchase order didalam program accurate

a. Pada modul purchase -> purchase order

b. Entry :

1. Header -> pilih nama vendor (supplier) nya -> isi PO Numbernya -> isi PO Date nya -> isi Expected Date jika tanggal penerimaan barang ditentukan.

2. Body (detail) -> pilih itemnya -> isi Qty nya -> pada unit price, klik kanan -> purchase price history, akan muncul menu baru yang menampilkan tanggal, qty dan harga pembelian terakhir. Double click harga tersebut jika telah up to date.

3. Footer -> Isi description jika diperlukan dan isi discount jika ada.

2. Mencetak purchase order didalam program accurate

Jika anda ingin mencetak purchase order tersebut, click tombol preview -> click tombol printer -> Ok


Gampang kan...?? selamat mencoba, salam sukses..

Informasi lebih lanjut hubungi konsultan accurate kami :

Samuel : 08988240430

Atau di APS : 021-27970007

Minggu, 29 Mei 2011

Membuat Discount Bertingkat Didalam Program Accurate


Program accurate telah memikirkan dan mengembangkan cara untuk menjawab setiap permasalahan yang terjadi dalam setiap perusahaan. Dalam postingan kali ini konsultan membahas tentang penerapan discount bertingkat, misalnya : 30% + 5%

Biasanya kita sering menemukan permasalahan diatas contohnya seperti di mal-mal, ramayana, hypermart dan sebagainya, masalahnya harga discount 30% + 5% itu bukan 35%. Discount tersebut adalah discount bertingkat, sebagai contoh :

PT. ABC menjual barang dagangannya seharga Rp. 400.000,- karna sedang ada promosi maka PT.ABC memberikan discount sebesar 30% + 5%, jadi nilai jual bukanlah Rp. 400.000 – 35% = 260.000,- tetapi Rp. 400.000 – 30% = 280.000 – 5 % = 266.000,-

nah.. untuk anda perusahaan yang memiliki strategi penjualan seperti hal tersebut, anda tidak perlu khawatir, karna didalam program accurate telah dibuat cara penanganannya. Berikut cara-caranya :

a. Buat faktur penjualan (sales invoice) didalam program accurate

1. Pada modul sales -> sales invoice

2. Entry :

a. Header -> isi nama customernya, no invoice, dan tanggal invoice

b. Body (detail) pilih itemnya -> isi Qty -> isi discount jika discount dilakukan perbarang, pengisian discount bertingkat didalam program accurate dibuat : jika discount adalah 30% + 5%, maka penulisannya 30+5, anda bisa membuat discount beberapapun di dalam program accurate accounting software.

c. Footer -> isi inv tax no jika dikenakan PPN -> isi description jika diperlukan -> isi discount jika discount adalah discount faktur, penulisannya sama dengan cara diatas

b. Print faktur penjualan (sales invoice)

Setelah anda membuat invoice, jika anda ingin mencetaknya maka click tombol preview yang ber-icon printer -> click tombol printer -> Ok

Nah, cukup simple bukan... selamat mencoba, salam sukses selalu...

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi konsultan accurate kami :

Samuel : 08988240430

Atau APS : 021 27970007

PROGRAM ACCURATE UNTUK PERUSAHAAN RETAIL SHOWROOM PART IV


4. Mencatat & melihat laporan transaksi penjualan harian / mingguan untuk masing-masing outlet / showroom

Program accurate accounting software menyediakan fasilitas departemen pada versi deluxe dan enterprise. Fungsi ini dapat digunakan untuk mengetahui berapa banyak transaksi penjualan setiap hari atau setiap minggunya di masing-masing outlet / showroom perusahaan, khususnya untuk perusahaan retail showroom yang memiliki cabang. Sebagai pemilik ataupun bagian yang bertugas dalam bidang penjualan, tentunya anda sangat memerlukan laporan tersebut, untuk itu pada ppostingan part IV ini konsultan khusus membahasnya untuk anda.

Berikut langkah-langkahnya :

1. Buatlah multi departemen di program accurate

a. pada menu utama ( bagian atas ) -> Set up -> preferency -> Feature -> cost & profit center diaktifkan ( dicentang ) -> multi department juga dicentang -> Ok

b. Buatlah nama-nama departemen (cabang/outlet/showroom) -> List -> departement -> new -> isi nama departementnya -> save & close

2. Mengganti kata “Departement” menjadi nama outlet / showroom pada form faktur penjualan di program accurate

a. Pada menu utama -> setup -> form template -> sales invoice

b. Double click sales invoice kolom sebelah kanan -> pada tab detail aktifkan field departement (dicentang) -> ganti nama departement menjadi outlet / showroom

c. Click button designer -> Atur ukuran kolom dengan menggeser garis-garis kolomnya

d. Close -> akan muncul konfirmasi untuk menyimpan / tidak -> yes -> Ok

3. Membuat faktur penjualan (sales invoice) saat terjadi transaksi penjualan di cabang, hal yang perlu dilakukan didalam program accurate accounting software adalah :

a. Pada modul sales -> sales invoice

b. Entry :

1. Header -> pilih nama customernya -> isi invoice numbernya -> invoice date

2. Body (detail) -> pilih item -> isi Qty -> pilih outlet / showroomnya

3. Footer -> isi invoice tax no nya jika dikenakan PPN -> isi description nya jika diperlukan -> isi discountnya jika ada

4. Save & close

Setelah anda melakukan hal tersebut, maka penjualan yang terjadi di outlet / showroom dapat diklasifikasikan sesuai dengan cabangnya masing-masing. Selamat mencoba...

Konsultasi lebih lanjut, hubungi :

Samuel : 08988240430 (Accurate Consultant)

Atau hubungi APS : 021 27970007

Minggu, 22 Mei 2011

Program Accurate untuk perusahaan showroom retail part III


3. Sistem penjualan barang dagang dan implementasinya didalam program accurate.

Perusahaan showroom retail yang memiliki beberapa outlet biasanya melakukan penjualan dengan cara menitipkan barang - barang dagangan ke outlet - outlet. peng
iriman tersebut dilakukan untuk menyediakan barang - barang yang tersedia untuk outlet. Ketika perusahaan melakukan hal tersebut, maka praktek penginputan di program accurate adalah dengan mengentri pindah barang ( item transfer ) yang telah disediakan di module persediaan di program accurate.

Secara akuntansi, ketika kita mengentri item transfer di program accurate, maka belum terjadi penjurnalan sebab belum terjadi transaksi penjualan. namun program accurate akan mengubah posisi barang tersebut sehingga perusahaan showroom retail dapat memantau posisi barang per gudang/ outlet.
Sistem kerja program accurate untuk penjelasan diatas :
1. buatlah multi gudang di program accurate.
I. pada menu utama ( bagian atas ) -> Set up -> preferency -> Feature -> Multi warehouse diaktifkan ( dicentang ) -> ok.
















II. Pada menu utama (bagian atas) -> List (daftar) -> Inventory -> Warehouse














III. Setelah itu Click -> New -> isi nama gudang -> save & close














2. pada saat pengiriman barang ke outlet, buatlah item transfer di program accurate.
I. pada modul Inventory -> Item Transfer














II. Entry :
a. Head -> Transfer No -> Date -> Transfer From -> Transfer To
b. Body -> Item -> Qty -> Save & Close














Secara otomaticly barang-barang yang dikirimkan sudah berpindah posisi, dari gudang pusat ke gudang outlet. barang tersebut bisa kita lihat di menu barang per gudang.
-> List -> Inventory -> Items by Warehouse.




























3. Pada saat ada transaksi penjualan di outlet, dan ketika outlet telah menyerahkan rekap penjualannya ke pusat, maka pada program accurate harus dibuat Faktur Penjualan (Sales Invoice).
I. pada modul Sales -> Sales Invoice














II. Entry :
a. Head -> Customer -> Invoice No -> Invoice Date
b. Body -> Item -> Qty -> Tax (jika dikenakan PPN) -> Warehouse (pilih gudangnya outlet)
c. Foot -> Inv Tax No -> Description -> Discount (jika ada discount) -> Payment














setelah Invoice diisi lengkap, lalu click button Save & Close. maka program accurate akan melakukan penjurnalan secara otomatis, dan barang yang dijual pun kuantity nya telah berkurang didaftar gudang outlet. secara akuntansi jurnal yang terjadi saat penjualan dan pembayaran langsung (COD) adalah sebagai berikut :
Contoh : HPP = Rp. 29.684.000
Total Invoice = Rp. 37.105.000
Discount 10% = Rp. 3.710.500
PPN 10% = Rp. 3.339.450
HPP (Dr) 29.684.000
Persediaan (Cr) 29.684.000
Piutang (Dr) 36.733.950
Discount (Dr) 3.710.500
PPN Keluaran (Cr) 3.339.450
Penjualan (Cr) 37.105.000
Cash/Bank (Dr) 36.733.950
Piutang (Cr) 36.733.950
untuk melihat jurnal yang terjadi dan laporan penjualan didalam program accurate :
a. Jurnal Otomatis : pada menu utama -> List -> General Ledger -> Account History




























b. Laporan Penjualan : pada menu utama -> Reports -> Sales -> Net Item Sales By Customer Summary














Tentukan tanggal periode, dari tgl ..... s/d ...... -> Ok




























Kita masih dapat mengkustomisasi laporan, tips dan trick program accurate tentang kustomisasi laporan akan konsultan posting pada postingan selanjutnya. selamat mencoba, salam sukses selalu....

Informasi lebih lanjut hubungi :
Samuel (08988240430)
Atau hubungi kantor APS : 021 27970007

Kamis, 19 Mei 2011

Program Accurate untuk Perusahaan Kontraktor bag.3



3. Sistem Pengakuan Pendapatan Kontraktor.

Pengakuan pendapatan kontraktor sangat berbeda dengan pengakuan pendapatan perusahaan yang umumnya seperti trading.

Jika penerapan akuntansi trading diterapkan di perusahaan kontraktor, maka akan terjadi ketidakseimbangan pengakuan biaya dan pendapatan pada periode yang sama. Didalam perusahaan kontraktor sering terjadi biaya yang dikeluarkan terjadi terlebih dahulu dan disusul dengan penagihan proyek tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan perlakuan khusus untuk akuntansi bagi perusahaan kontraktor.

Ada 2 metode pengakuan pendapatan yang dapat diaplikasikan untuk perusahaan kontraktor.

  1. Metode Persentase Penyelesaian ( Percentage of Completion Method ).
  2. Metode Kontrak Selesai ( Completed – Contract Method ).

  1. Metode Persentase Penyelesaian.

Menurut IAI,2004.p.34.7) : “ Pengakuan pedapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian suatu kontrak sering disebut sebagai metode persentase penyelesaian ( percentage of completion)”. Menurut metode ini, pendapatan kontrak dihubungkan dengan biaya kontrak yang terjadi dalam mencapai tahap penyelesaian tersebut, sehingga pendapatan, beban dan laba yang dilaporkan dapat didistribusikan menurut penyelesaian pekerjaan secara proporsional.

Dalam hal ini, konsultan akan membuat contoh kasus :

PT.XYZ adalah sebuah perusahaan kontraktor, PT.XYZ menerima kontrak bulan awal Januari 2011 sebesar Rp 500.000.000,- yang akan diselesaikan selama 3 bulan. Penagihan yang disepakati adalah bulan I 20% (Rp 100.000.000,-), bulan II 40%,(Rp 200.000.000,-) bulan III 40% (Rp 200.000.000,-). Adapun rincian biaya proyek yang terjadi : bulan I : Rp 50.000.000,- , bulan II : Rp 75.000.000,-, bulan III : Rp 100.000.000,-

Dalam Proyek ini, PT.XYZ mengestimasikan biaya proyek tersebut sebesar Rp 250.000.000,-

Tugas : Buatlah Jurnal transaksi per bulan dan laporan laba rugi untuk bulan Januari 2011

Jurnal ketika menerima kontrak : No Entry

Jurnal Biaya proyek bulan Januari 2011

DR Contract In Progress ( tipe akun: Cost of Good Sold ) Rp 50.000.000,-

CR Kas/Bank/Hutang (tipe akun : Cash/Bank, Hutang) Rp 50.000.000,-

Jurnal Penagihan ke Customer

DR Piutang Proyek ( tipe akun : Akun Piutang ). Rp 100.000.000,-

CR Pendapatan Proyek ( tipe akun : Akun Pendapatan). Rp 100.000.000,-

Pada saat akhir bulan, gunakanlah formula cost to cost basic

% Biaya alokasi proyek = Biaya Proyek yang terjadi / Estimasi Biaya Proyek.

Dalam kasus ini, maka % Biaya alokasi proyek untuk bulan Januari 2011 adalah:

(Rp 50.000.000,-/ Rp 250.000.000,-) x 100% = 20%

Setelah mendapatkan % alokasi biaya proyek, maka gunakan persentase ini untuk menentukan pendapatan proyek bulan Januari 2011

Berikut formulanya :

Pendapatan Proyek = % Biaya alokasi Proyek x Nilai Kontrak keseluruhan.

Dalam kasus ini, maka pendapatannya adalah sbb :

20% x Rp 500.000.000,- = Rp 100.000.000,-

Maka Diperoleh Laba Rugi Proyek bulan Januari 2011

Pendapatan Proyek .......Rp 100.000.000,-

HPP Proyek................( Rp 50.000.000,-)

Laba Kotor Proyek.......Rp 50.000.000,-

Konsultan telah menyajikan kasus tersebut secara teoritis akuntansi. Dengan kasus yang sama, konsultan akan membagi tips pengaplikasiannya dalam program accurate.

Sebagai informasi, Program Accurate versi 3 Deluxe Edition menyediakan fitur proyek dan departemen. Konsultan selama ini banyak menemukan permasalahan penggandaan chart of account untuk setiap penambahan proyek baru di perusahaan kontraktor sehingga Jumlah chart of account menjadi begitu banyak didalam perusahaan tersebut. Dengan fitur proyek yang telah disediakan program accurate, perusahaan kontraktor tidak perlu lagi melakukan penggandaan chart of account untuk setiap proyek karena dengan fitur ini, program accurate dapat secara otomatis membagi satu akun untuk setiap proyek yang berbeda.

Back To Case, Konsultan akan menerangkan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk pengaplikasian kasus diatas.

Tahap I : Buatlah Chart of Account yang akan digunakan untuk transaksi tersebut di Program Accurate.

Caranya di program accurate : Modul Buku Besar à Chart Of Account à New Account

Nama Akun yang perlu dicreate di Program Accurate :

1. Akun Contract In Progress ( tipe akun : Cost Of Good Sold).

2. Akun Pendapatan Proyek ( tipe akun : Akun Pendapatan ).

Tahap II : Buat Nama Proyek Baru di Program Accurate.

Caranya di program accurate : Modul List à Proyek à New Proyek :001

Untuk masa proyek : buatlah selesai proyek 31 Maret 2011.

Tahap III : Buat akun Non Inventory di Program Accurate.

Caranya di program accurate : Modul Inventory à Barang dan Jasa à Item Baru à Jenis Inventory ( Non Inventory Part ) à Kode barang : 001à Nama Non Inventory à Jasa Konstruksi à Akun – Akun à Masukkan Akun Pendapatan Proyek ke semua pilihan à OK

Tahap IV : Input Transaksi di Program Accurate.

Adapun Transaksi yang perlu diinput di Program Accurate :

1. Transaksi Kontrak Kesepakatan Kerja di Program Accurate.

Caranya di Program accurate : Modul Penjualan à Sales Order ( Pesanan Penjualan ) à Pilih Nama Customer nya à Item Code : 001à di Kolom Qty à 0,2 à Nilai Kontrak : Rp 500.000.000,-, ulangi dengan cara yang sama di kolom bawah barang namun kolom Qty à 0,4, idem dengan berikutnya sampai total nilai SO di program accurate : Rp 500.000.000,- à Simpan dan tutup.

2. Transaksi Pengeluaran Biaya di Program Accurate.

Caranya di program Accurate : Modul Kas/Bank à Pengeluaran lainnya à Pilih Akun Bank yang tersedia à Akun Biaya : Pilih akun biaya : Contract In Progress à Masukkan Nilainya : Rp 50.000.000,- à Proyek : 001 à Simpan dan tutup.

3. Transaksi Penagihan ke Customer di Program Accurate.

Caranya di program accurate : Modul Penjualan à Sales Invoice ( Faktur Penjualan ). à Masukkan Nama Customer yang sama di Sales Order à Masukkan Tgl Invoice sama dengan tanggal penagihan à Di sebelah kanan à Klik Pilih Order à Centang No SO yang telah dibuat sebelumnya di program accurate.

Maka akan muncul tiga non inventory yang saling berurutan kebawah dengan total nilai Rp 500.000.000,- tetapi karena penagihan dibulan Januari hanya 20% maka untuk baris II dan III di klik kanan à Klik Hapus.

Maka yang akan tersisa di faktur penjualan program accurate adalah non inventory : Jasa Kontraktor dengan Qty : 0,2 dan Nilainya Rp 100.000.000,-

Tahap V : Mengeluarkan Laporan Laba Rugi Proyek di Program Accurate.

Caranya di program accurate : Menu Bar Atas à Laporan à Laporan Proyek à Laporan Laba rugi Proyek à Filter à Pilih No Proyek : 001, Filter by date : dari tgl 01 Januari 2011 s/d 31 Januari 2011 à OK. Maka akan muncul laporan laba rugi proyek 01 di program accurate dan penyajiannya sama dengan perhitungan teoritis diatas.

Untuk Metode kedua : Completed Contract Method akan dibahas oleh konsultan di artikel program accurate untuk kontraktor berikutnya.

Selamat Mencoba.

Disusun oleh Samuel (accurate consultant) : 08988240430